Kerja
“The farther backward you can look, the farther forward you can see.”
Tentang kami
Kami memedulikan kondisi warisan produk audiovisual Indonesia dalam berbagai media. Namun produk-produk itu rapuh. Jika tidak segera bertindak, dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan kehilangan warisan tersebut.
Kami mendirikan Yayasan Pusat Film Indonesia dengan misi melestarikan produk audiovisual Indonesia serta menyediakan aksesnya bagi masyarakat.
-
Preservasi
produk audiovisual secara digital
-
Penyediaan akses
bagi masyarakat
-
Restorasi
film-film rusak
Artikel
Kutipan dari Laporan tentang Warisan Audiovisual Indonesia
Salah seorang anggota pengurus Yayasan Pusat Film Indonesia, Ibu Atika Makarim, mengundang mantan Direktur Museum Film Australia Ray Edmondson ke Jakarta pada tahun 2007 sebagai konsultan bagi rencana pendirian sebuah pusat audiovisual dan perpustakaan film. Seorang rekan kerja dari Museum Film Belanda, Bapak Ad Polle, juga hadir di Jakarta dengan kapasitas yang sama. Berikut ini[…]
Melestarikan Produk Audiovisual
Produk audiovisual seperti program TV dan film mencerminkan kehidupan kita dan menunjukkan bagaimana berjalannya waktu. Mereka memperlihatkan pakaian yang kita kenakan, mobil yang kita kendarai, para pemimpin yang sedang berkuasa. Singkatnya: mereka adalah rekaman sejarah suatu bangsa. Namun produk audiovisual rapuh. Di Indonesia materi tersebut mudah rusak karena kelembaban dan panas. Mutu pita film dan[…]
Library of Congress: 75% Film-Film Bisu Hilang
Paul Harris variety.com Sebuah studi yang dilakukan Library of Congress mengungkap informasi tentang keberadaan, kondisi, dan lokasi penyimpanan film-film panjang produksi studio-studio Amerika Serikat. Berita yang tersiar suram namun tidak mengejutkan. Hanya 14% dari 10.919 film bisu yang dikeluarkan oleh studio-studio besar ditemukan dalam format asli 35mm atau format lain, menurut laporan “The Survival of[…]
Hollywood atau debu
Marc Graser variety.com Sebuah film perlu segera diselamatkan begitu masuk ke dalam kaleng penyimpanan. Sudah lama Hollywood bergulat dengan fakta tersebut, namun dengan bergantinya format digital setiap tahun, para eksekutif terpaksa memusatkan pikiran mereka pada masa depan dan sering melupakan masa lampau. Hollywood memiliki dana yang berlimpah dan para eksekutif gemar menghamburkannya untuk berbagai acara[…]